IPAL atau Installasi Pengolahan Air Limbah, pada Pabrik Kelapa Sawit. Berlangsung melalui beberapa tahap secara umum yakni, pendinginan, pencampuran, dan penguraian.
Pendinginan
Pada proses pendinginan, yakni sludge atau limbah murni dari proses pengolahan pabrik yang disini diproduksi dari stasiun klarifikasi.
Limbah sludge ini dipompakan ke kolam Cooling Pond. Kolam ini untuk mendinginkan limbah sludge tadi dari suhu awal 85 - 95 derajat celcius sampai dengan menjadi suhu akhirnya 40 - 45 derajat celcius.
Tujuan pendinginan ini yakni ketika limbah sludge ini dicampur dengan anaerobik harapannya bakteri-bakteri yang ada didalamnya tidak mati karena kepanasan. Mengapa itulah limbah sludge ini perlu didinginkan sampai dengan suhu akhir 40 - 45 derajat celcius. Biasanya ditahan selama 24 jam lamanya untuk mencapai suhu tersebut.
Lantas, hal yang perlu diperhatikan didalam kolam Cooling Pond ini adalah tidak boleh ada kandungan minyak sedikitpun di kolam ini, jika ada segera lakukan pengutipan minyak semaksimal mungkin.
Percampuran
Jika sudah memenuhi semua parameter didalam kolam Cooling Pond, maka langkah selanjutnya adalah proses pencampuran.
Pada proses ini dilakukan di kolam Mixing Pond. Langkah-langkahnya seperti berikut ini :
Yang pertama, membuat ratio yang tepat dan tidak fluktuatif. Maksudnya adalah proses percampuran yang terjadi di kolam Mixing Pond ini sumbernya berasal dari sludge yang ada di Cooling Pond dan sludge yang sudah terurai oleh bakteri dari kolam Anaerobic Pond.
Proses percampuran ini dilakukan secara bersamaan. Jika menggunakan ratio 1:1 maka, jika dari Cooling Pond sebanyak 100 m3, maka dari Anaerobic juga harus 100 m3.
Kemudian jika proses percampuran telah selesai, proses penahanan selama 24 jam seperti pada proses pendingan. Baru kemudian di feeding kan ke kolam Anaerobic sampai habis.
Penguraian
Pada proses penguraian, bakteri bekerja dengan membutuhkan sedikit oksigen. Karena bakteri Mesofelic ini akan aktif dengan kandungan oksigen yang sedikit.
Selama proses penguraian, parameter yang harus dikontrol antara lain adalah:
- PH harus lebih diatas 7
- VFA kurang dari 2000 ppm
- Alkalinity lebih dari 4000 ppm
- Ratio VFA/Alkalinity kurang dari 0,25
Didalam pengoperasian kolam Anaerobic Pond ini, Operator harus memahami fungsi HRD (High Rate Digestion) yang berfungsi mempercepat bakteri untuk memakan makanan sehingga perombakan BOD lebih cepat.
Unit Kolam
Jumlah unit kolam untuk masing-masing pabrik ditentukan dengan Throughput atau kapasitas olah pabrik tersebut.
Disini yang akan dicontohkan adalah pabrik dengan kapasitas olah 45 Ton per Hari.
- Cooling Pond terdiri dari 2 unit kolam
- Mixing Pond terdiri dari 2 unit kolam
- Anaerobic Pond terdiri dari 3 unit kolam
Pemanfaatan IPAL
Satu-satunya industri yang menghasilkan limbah bermanfaat adalah pabrik pengolahan Kelapa Sawit. Tidak ada satupun hasil dari pengolahan kelapa sawit ini yang tidak terpakai atau terbuang percuma.
Misalnya adalah Tankos atau Tandan Kosong yakni TBS yang sudah direbus kemudian dirontokan brondolannya, itu disebut Tankos. Tankos ini fungsinya untuk pupuk organik bagi tanaman kelapa sawit. Jadi Tankos dimanfaatkan kembali untuk menjadi pupuk organik di kebun.
Dan hasil dari IPAL pabrik kelapa sawit ini digunakan untuk pupuk cair organik, yang menurut penelitian, hasil limbah cair dari pabrik kelapa sawit ini kaya akan urea yang tentunya bisa menyuburkan tanaman kelapa sawit. Proses ini dikenal dengan Land Application.
Terimakasih sudah membaca pengetahuan singkat tentang IPAL yang ada di Pabrik Kelapa Sawit.
Via
Pabrik
Post a Comment