Minggu pagi seperti biasa, jalan ke kota Kandangan. Belanja kebutuhan setiap minggunya.
Pasar Los Batu Kandangan, HSS ini lengkap sekali, mulai dari sayuran, daging, pakaian, dan timezone lokal pun ada.
Berangkat dari rumah pukul 09.00 WITA. Sambil menunggu Matahari muncul supaya jalan becek yang terkena hujan tadi malam kering.
Jalan di daerah perkebunan itu sangat banyak, sudah macam labirin, jika kamu masuk ke poros A masih bisa keluar di poros B.
Pagi itu, saya masih teringat jalan utama yang kondisinya dua minggu lalu masih licin untuk dilalui, dan kebetulan malam harinya hujan, maka saya memutuskan untuk mencari jalan alternative lainnya.
Saya masuk melalui jalan collection, karena dua minggu lalu masih lancar saja dilalui. Kurang lebih sudah masuk 50% panjang jalan, saya menemui gundukan tanah yang sepertinya akan digunakan untuk memperbaiki jalan tersebut.
Saya mengestimasikan, jalan tersebut bisa dilalui Terios 2015 saya ini. Kemudian percobaan pertama, saya masuk mengikuti jejak kendaraan sebelumnya. Ternyata, ban kanan depan saya terlihat tidak kuat untuk naik.
Dari situ, saya memutuskan untuk mundur. Setelah mundur ternyata ban kanan belakang saya malah masuk ke rumputan di bahu jalan, yang mengakibatkan ban hanya berputar saja. Sangat berat untuk mundur dan maju.
Kemudian, saya memberanikan diri melakukan percobaan kedua, yakni masuk lagi naik ketas gundukan ditengah dengan menggunakan gigi 1.
Sambil memutar kemudi kekiri yang akhirnya mau menggerakan ban kanan belakang, tapi ternyata ban kiri belakang tidak mau naik ke gundukan tanah itu.
Dan hasilnya Terios saya melintang ditengah jalan, dengan pantatnya kearah parit sebelah kanan.
Percobaan untuk lolos dari situ tidak menghasilkan hasil. Meskipun sudah saya kasih batu-batuan disekitar agar ban bisa naik juga masih gagal.
Dan Matahari pun sudah keluar, sengatannya membuat kulit ini mengeluarkan keringat ditambah tekanan kepanikan karena kepater.
Akhirnya...
Call a Friends is a choice. Karena sudah kehabisan akal, maka teleponlah asisten teknik untuk meminta bantuan menarik Terios saya ini.
Kurang lebih 1 jam menunggu lamanya, datanglah service car untuk menarik Terios saya ini.
Tidak menunggu lama, team teknik ini langsung mengaitkan tali ke Terios dan ditariknya. Tidak sampai 5 menit akhirnya Terios berhasil naik dari kubangan lumpur yang menjerat ban kanannya.
Kamipun melanjutkan perjalanan menuju kota Kandangan. Dan sesampainya disana, ternyaya saya tidak membawa dompet, dompet istripun tinggal uang Rp50.000, dan beberapa ribuan saja. Hahaha apalagi lah kita ini.
Karena sudah melalui rintangan terberat, tidak mungkin saya harus putar balik ke rumah. Akhirnya saya putuskan untuk Call a Friends lagi, kali ini adalah anggota saya yang dimintakan bantuannya. Saya meminta pinjaman untuk bisa berbelanja di kota Kandangan. Alkhamdulillah dapat juga pinjaman tersebut dan saya bayar lunas hari ini Selasa, 21 Januari 2020. Jadi sudah gak punya hutang.
Untuk kedepannya sebelum keluar dari areal perkebunan menggunakan Terios, hari sebelum keberangkatan akan disurvey terlebih dahulu jalan mana saja yang memungkinkan untuk dilalui.
Akan tetapi, inilah seninya hidup di dunia perkebunan. Semua yang dilalui penuh dengan tantangan.
Via
Catatan
Post a Comment