Akumulator atau aki adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. Sumber Wikipedia.
Kebetulan aki yang tertanam pada mobil saya berjenis aki kering, dan selama saya pakai satu tahun ini saya tidak pernah melakukan perawatan apapun kepada aki kering tersebut. Ini adalah salah satu kelebihan menggunakan aki kering, Free Maintenance. Namun alangkah baiknya tetap mengecek kondisi performa aki tersebut, misalnya di bengkel-bengkel terdekat.
Yang memutuskan saya untuk mengganti aki yakni pada awal bulan Januari 2020 lalu, saya service Terios ini di dealer Daihatsu Banjarmasin, dan disarankan oleh mekaniknya agar segera diganti aki nya. Pada saat pengecekan oleh mekanik menggunakan alat, diketahui aki tersebut harus diganti pada notifikasinya.
Sekitar satu minggu yang lalu akhirnya saya putuskan untuk mengganti aki tersebut sesuai saran dari mekaniknya. Saya ganti di Shop and Drive Banjarmasin seharga Rp680 ribuan, dan dapat potongan sekitar Rp120 ribuan dengan tukar tambah aki bekasnya.
Menurut saya ini adalah program yang sangat bagus, karena aki adalah salah satu kategori Limbah B3 yang sulit untuk didaur ulang. Begitu juga dengan cairan aki yang bersifat asam, (H2SO4) yang bisa dikategorikan sebagai limbah air tanah. Maka dari itu, baiknya anda mengganti aki ditempat seperti Shop and Drive, mungkin disana aki tersebut akan direcycle ditempat yang aman.
Aki yang saya ambil kali ini adalah aki basah, dimana saya harus extra waktu untuk selalu mengecek level air aki tersebut. Menurut saya tidak begitu rumit proses preventive maintenan aki basah, karena disitu juga sudah tertera leveling air aki (upper and lower) sehingg kita hanya membuka kap mobil untuk mengeceknya, apabila kurang tinggal buka tutup mainholenya dan isikan cairan elektroda yang bisa anda beli dibengkel-bengkel terdekat.
Ada banyak cerita dimasyarakat yang katanya aki bisa diisi dengan air hujan. Meskipun air hujan mengandung PH rendah ( <5 ) yang juga masuk kategori asam, namun air hujan tidak akan bisa menyimpan energi listrik. Kemudian ada air destilasi, di laboratorium tempat saya kerja setiap hari membuat air destilasi, namun PH yang dihasilkan cenderung PH Netral (= 7), dengan seperti ini tentu energi listrik kemungkinan juga tidak akan tersimpan sempurna didalam cell aki. Jadi, kita memang harus memakai cairan khusus yang mengandung Asam Sulfat (H2SO4), dan biasanya disebut Air Zuur.
Kemudian apa yang terjadi nantinya jika saya telat menambah air aki tersebut? Tentu cell-cell yang ada didalam aki tersebut akan berkarat. Ini akan menimbulkan lemahnya daya penyimpanan listrik, yang tentu akan berbahaya bagi unit-unit kelistrikan mobil anda. Dan akan rawan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, karena redupnya cahaya lampu depan saat malam hari.
Saya mencoba aki basah salah satunya agar saya lebih care lagi kepada mesin mobil Terios saya, dan mau gak mau saya juga harus belajar troubleshooting mesin mobil. Dan tentu adalah agar melatih otak kita agar tidak menjadi pelupa.
Saran buat pembaca jika menggunakan aki basah adalah siapkan notes, bisa ditulis di kalendar ataupun beli kertas notes warna warni dan tempelkan pada stir kemudi mobil yang bertuliskan, last checking dan next checking. Insya Allah dengan seperti itu Anda akan selalu ingat kapan waktunya untuk melakukan preventive maintenance aki anda. Selamat mencoba menggunakan aki basah.
Kesimpulan
Teruji aki merk GS Astra awet dan tahan lama untuk type aki keringnya. Kali ini saya akan membuktikan ketahanan dari aki GS Astra basah, semoga bisa awet sampai 2,5 hingga 3 tahun lamanya.
Via
Review
Post a Comment