Pernikahan adalah ibadah terlama sepanjang usia. Mengapa terlama? Karena dibutuhkan kesabaran, perjuangan dan keilklasan secara terus menerus yang tidak gampang seperti teori tentunya. Nah, membahas pernikahan mungkin sudah merupakan hal yang lumrah dan biasa saja. Ternyata ada satu formula wajib dalam pernikahan yang notabene semua orang sudah tau tapi tidak sesimple yang didengar.
Istri harus menghormati suami dan suami harus mengasihi istri.
Istri, coba dicek apakah suamimu merasa dihormati? Apakah perkataan dan sikapmu menunjukkan penghargaan kepada suami pun sebaliknya? Apakah pilihan yang kita buat sesuai pertimbangan suami? Apakah kita menomorsatukan pendapat suami? Apakah kita menghormati prinsipnya? Apa yang kita katakan tentang suami saat tidak ada orangnya? Bahkan seks bagi suami adalah sebentuk rasa hormat. Sebetulnya dari kehidupan seksualnya bisa dinilai kesehatan rumah tangganya. Makin sehat kehidupan rumah tangga, maka seks bisa dilakukan kapan saja semau pasangan. Tapi kalau jarang atau sangat jarang bisa dikatakan kemungkinan besar ada masalah komunikasi yang terpendam sehingga mempengaruhi kehidupan seks.
Image by Manish Dhawan from Pixabay |
Suami, apakah istrimu merasa dikasihi? Seringkali karena beda bahasa kasih jadi miskomunikasi. Suami merasa sudah mengasihi dengan caranya tapi ternyata bukan cara itu yang dibutuhkan istri. Dikira transfer saja sudah bentuk cinta padahal butuhnya dipeluk, ditemanin, dan lain sebagainya. Jadi tiap orang memang berbeda bentuk bahasa kasihnya dan memang betul kalau wanita itu unik. Apa yang dimau kadang tak terucap maka sebagai laki-laki baiknya lebih peka membaca gestur si istri. Biasanya banyak terjadi, istri yang tidak merasa dikasihi akan sulit memberikan seks karena masih ada sesuatu yang dia pendam belum juga tersampaikan. Secara umum, wanita butuh hatinya disentuh. Kalau hatinya gagal diraih, besar kemungkinan akan malas berhubungan seks sedangkan itu sudah menjadi kebutuhan. Seks akan mudah didapat jika suami istri sedang moody. Tapi kalau hanya salah satu pasti ga enak rasanya. Buktikan deh! (bagi yang sudah berlebel halal ya). Tidak semua lelaki mengerti dan tidak semua wanita bisa mengkomunikasikan hal ini. Satu kuncinya adalah bagaimana caranya harus disampaikan dengan cinta yaitu dengan bahasa kasih. Bahasa kasih adalah perwujudan rasa sayang. Yakinlah kalau semua dikomunikasikan dengan bahasa kasih pasti kita merasa disayang. Bahasa kasih ini bukan hanya bisa diwujudkan oleh pasangan suami istri ya, bisa juga antara orang tua dengan anak, antarteman.
5 Bahasa kasih diantaranya:
1. Quality time
Quality time suami istri bisa dilakukan kapan saja ya tanpa batasan waktu. Yang bisa dilakukan misalnya nonton bareng, olah raga bareng, ditemanin selama di rumah atau kemanapun sambil didengar curhatnya, dll. Apapun ceritanya walaupun nggak nyambung minimal mau mendengarkan saja sudah menyenangkan kok. Apalagi sambil diiyakan hehehe asal nggak berdebat. Orang yang mementingkan quality time akan lebih fokus ke pasangannya ketimbang gadgetnya.
2. Physical
Orang dengan kategori ini mengartikan hubungan percintaan dengan sentuhan fisik sebagai cara menunjukkan kasih sayang. Sentuhan fisik disini bisa dengan wujud bergandengan tangan, pilow talk sambil mengusap kepalanya, dan banyak hal yang efeknya bisa mendekatkan hubungan suami istri.
3. Service
Tipe ketiga ini orang yang senang jika mendapat bantuan dari pasangannya. Bantuan itu seperti membantu pekerjaan rumah, mengurus anak, memberi pijatan, dll. Nggak perlu diwarning terus ya tapi tawarkanlah, lebih bagus jika langsung action. Walaupun badan tidak bersahabat tapi kalau niat meluangkan waktu sebentar akan terasa ringan kok. Hukumnya nggak ada rugi bila menyenangkan pasangan.
4. Gifts
Orang dengan kategori senang memberi atau menerima hadiah bukan berarti royal atau matre ya. Terkadang itu dilakukan sebagai bentuk perhatian nyata. Ada juga orang yang senang tetiba diberi surprise dan hadiah itu bisa diberikan kapan saja tanpa memandang hari ulang tahun.
5. Affirmation
Yang kelima ini sangat mudah dilakukan. Pasangan butuh dipuji atau diberi kata-kata manis sebagai penenang bahkan penyemangat hati di kala badan remuk redam pun suasana hati tidak karuan. Baik suami maupun istri butuh diidolakan di rumah. Karena kalau di rumah sudah dibaikkin maka di luar rumah, dia tidak haus perhatian.
Urutkan mana yang terpenting, itulah bahasa kasihmu dear.
Seperti kalau istri kira dia nyuci baju tanda sayang padahal suami butuhnya pujian. Nggak nyambung pasti. Orang bisa merasa sudah mengasihi tapi pasangannya belum merasa dikasihi. Coba dicek bahasa kasihmu dan pasanganmu. Nggak harus sama ya, yang penting saling ngerti butuhnya apa biar saling membahagiakan.
Tulisan ini ditulis oleh Istri saya sendiri, ya salah satunya curhat dan nyindir sih hehehe... Selamat membaca yah dear.
Via
Catatan
Post a Comment