Mengenal Stasiun Water Treatment Plan

Table of Contents
Water Treatment Plan


Water Treatment Plan (WTP) adalah stasiun pengolahan air untuk mensupport operasional Pabrik. Terutama untuk feeding ke Boiler.

Sebagian besar Pabrik pasti membutuhkan air, dan juga air tersebut harus melalui treatment menggunakan Chemical dengan maksud kandungan-kandungan senyawa kimia didalamnya minimal berkurang dan juga beberapa harus benar-benar Trace.

Tujuan pengolahan air di Water Treatment Plan (WTP)


Karena didalam operasional Pabrik terdapat Power Generation yang meliputi unit : Boiler, Power House dan WTP. Dengan stasiun ini maka suatu pabrik bisa menghasilkan energi listrik sendiri dan tidak mengandalkan PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk menjalankan satu Pabrik.

1. Menjaga standar baku-mutu air Boiler

Ada beberapa parameter kontrol air Boiler yang harus dipatuhi oleh seorang Operator, antara lain adalah:

  • PH (10,5 - 11,5)
  • Alkalinity (700ppm)
  • Hardness (Trace)
  • Besi Fe (1ppm)
  • Klorida Cl (300ppm)
  • Silica (150ppm)
  • Phospate (15-25ppm)
  • Sulphite (30-50ppm)

Beberapa kandungan senyawa diatas jika tidak dikontrol maka akan menimbulkan kerak dan korosi. 

Efeknya adalah kerusakan pada pipa-pipa Boiler bahkan bisa menjalar sampai drum Boiler. Dan tentunya akan membuat Pabrik shut down.

2. Pemenuhan kebutuhan Air Pengolahan Pabrik

Air hasil treatmen dari Water Treatmen Plan, nantinya akan digunakan oleh unit-unit proses pabrik yang lainnya.

Misalnya adalah di Pabrik Kelapa Sawit air dari WTP akan digunakan sebagai dillution atau pengencer pencampuran antara Oil, Sludge, dan Nos. Tujuannya adalah agar pemisahan minyak akan terjadi dengan maximal.

Dan juga selain untuk proses pengolahan, jiga digunakan untuk kegiatan mencuci atau cleaning areal internal Pabrik, ataupun unit-unit yang memang membutuhkan air untuk pembersihan.

3. Pemenuhan Kebutuhan Domestik

Pada umumnya Perusahaan Perkebunan mengharuskan karyawannya tinggal didalam kebun, sehingga sumber utama untuk MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus) berasal dari air pengolahan di Unit WTP.

Kebutuhan ini perharinya bisa menelan air sebanyak 150M kubik. Yang bisa digunakan oleh 200 orang karyawan Perusahaan.

Unit-unit yang ada didalam Stasiun Water Treatment Plan sendiri yakni:

1. Waduk, Sungai, Laut

Satu hal yang dibutuhkan yakni sumber air. Pada umumnya Pabrik membutuhkan waduk sebagai tampungan air, baik itu dari sungai ataupun hujan.

Tujuannya adalah adalah agar untuk menghemat biaya operasional dalam proses installasi Pipa karena akan membutuhkan banyak pipa. Maka akan sangat hemat sekali jika dibangun waduk sebagai sarana penyimpanan air.

2. Clarifier

Tangki ini berfungsi untuk menampung air dari waduk yang tentunya sudah diinjeksi oleh Soda Caustic untuk menaikan pH air dengan tujuan agar bisa bereaksi dengan Flokulant.

Fungsi Clarifier ini adalah untuk memisahkan padatan tersuspensi dengan air, sehingga akan membentuk flok-flok atau gumpalan yang terkandung dalam air dan menghasilkan air yang jernih.

Proses treatmen pada Clarifier ini adalah dilakukan pengedrainan setiap satu hari sekali untuk pembuangan flok lama yang berada didasar, kurang lebih dalam sehari dibuang sebanyak 5 ton flok bercampur air.

3. Sedimentasi

Proses selanjutnya setelah dari Tangki Clarifier, maka akan didistribusikan ke bak Sedimentasi. Bak ini sendiri tujuannya adalah menendapkan lumpur yang masih lewat dari proses Clarifier tadi.

Proses ini menggunakan sistem gravitasi dan overflow, dimana air yang sudah bersih akan keluar dibak terakhir dan akan dilanjutkan pada unit WTP selanjutnya.

4. Sand Filter

Tangki didalamnya terdapat Pasir Kwarsa yang isinya 50 - 75% dari volume tangki tersebut.

Misalkan adalah tangki Sand Filter Anda mempunyai volume 5 ton, maka pasir yang harus ada didalamnya 2,5 - 4 ton pasir kwarsa.

Pasir Kwarsa ini tersendiri mempunyai fungsi memisahkan flok atau lumpur yang masih terbawa dari proses sedimentasi sebelumnya.

Maka yang harus dilakukan Operator adalah melakukan back wash setiap hari satu kali, atau ketika terjadi keadaan beda tekanan antara inlet dan outlet dari Sand Filter.

Dan yang tidak boleh dilupakan adalah melakukan pencucian total tangki (pasir kwarsa, dan tangkinya) agar tingkat kejenuhan pasir kwarsa bisa dihilangkan.

Kesimpulan

Pengolahan air diatas biasanya dilakukan pada kondisi air dengan pH dan senyawa yang lainnya masih tergolong dibawah standar.

Untuk air rawa atau air laut biasanya akan ada penambahan unit lain yakni Reverse Osmosis.

Dan tentunya unit Reverse Osmosis ini membutuhkan budget yang besar, karena harga satu membran saja seharga 9juta - 10juta.


Amri
Amri Blog ini adalah buku diary sekaligus tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya ketahui. Meskipun tulisan saya masih belum rapi dan baku tapi akan selalu saya perbaiki waktu demi waktu agar para pembaca kian betah berkunjung. Selamat membaca.

Post a Comment