Malas Kerja itu Ada Penyebabnya? Mau Tahu Apakah itu? Dan Cara Menghilangkannya?

Table of Contents

Siapa sih yang tidak jenuh dengan aktifitas monoton dalam bekerja? Saya rasa setiap pekerja pasti merasakan hal yang demikian, dimana rasa malas kerja itu datang dikala akan mengerjakan tugas-tugas yang berat. Hahaha…

Malas Kerja membuat bencana keuangan
Image by Dean Moriarty from Pixabay

Malas Kerja

Saya juga tidak tahu kenapa rasa malas kerja itu datang, dan itu datangnya secara tiba-tiba dimana seketika langsung drop mood saya pada hari itu juga.

Adakah pembaca disini yang seperti saya ini?

Malas kerja adalah kondisi dimana perasaan yang selaras dengan tubuh ini merasakan beban yang sangat berat sehingga enggan melakukan pekerjaan yang rutin setiap hari terkadang juga ada masalah personal misalnya sehingga rasa malas itu datang tiba-tiba.

Penyebab Malas Kerja

Lantas apakah kita tahu penyebab rasa malas kerja itu? Tentu kita sangat-sangat tahu apa yang menyebabkan pada hari itu rasa malas datang. Mari kita diskusikan penyebab rasa malas kerja tersebut jika ada yang kurang mungkin bisa taruh komentar dikolom komentar ya mas bro.

1. Tugas yang menumpuk

Sadar tidak sih, dalam satu lingkup pekerjaan terkadang tugas yang menumpuk itu hanya dikerjakan oleh satu orang saja. Dengan kondisi yang seperti ini pekerja tersebut pasti akan merasakan overload terhadap pekerjaannya. Dengan begitu rasa malas kerja tentu bisa saja datang kepada pekerja tersebut. 

Lantas bagaimana cara menanggulanginya?

Perusahaan tempat si pekerja tersebut bekerja harus menambahkan satu karyawan lagi untuk membantu meringankan beban pekerjaan pekerja tersebut. Dengan beban pekerjaan yang sudah seimbang, harapannya produktifitas pekerja tersebut juga akan naik. Karena manusia mempunyai emosi yang perlu diperhatikan dan berbeda dengan unit mesin.

2. Pemimpin yang arogan

Pemimpin itu terpilih disuatu perusahaan bisa jadi karena faktor kemampuannya dalam mengatasi masalah di perusahaan, melalui jenjang saudara kandung (orang dalam) yang sudah mempunyai jabatan yang tinggi ataupun hanya karena faktor bejo atau nasib keberuntungannya yang baik. Jangan salah, faktor seperti ini tidak jarang kita temukan di lapangan loh.

Dari beberapa hal tersebut, perusahaan kadang melahirkan pemimpin yang arogan, dimana tentu akan merugikan perusahaan itu sendiri. 

Kenapa bisa merugikan?

Karena kondisi lingkungan kerja menjadi tidak harmonis, dimana semua ide biasanya sangat jarang diterima oleh atasan dengan karakter yang seperti itu. Akibatnya adalah turn-over karyawan akan naik dan ini jelas akan merugikan perusahaan karena harus mengeluarkan uang pesangon dan rekrutmen calon karyawan baru.

3. Tidak Tegas dan Takut pada Karyawan Senior

Kalau anda menemukan atasan yang takut untuk memberikan perintah kepada karyawan senior dan kemudian anda yang notabene adalah karyawan junior maka bersiap-siaplah job terbanyak tentu akan berada dipundak saudara.

Tipe atasan yang seperti ini biasanya masih sangat muda dan dengan pengalaman lapangan yang sangat sedikit. Jadi tidak heran jika tidak berani memberikan tugas kepada karyawan yang senior terlebih secara umur dan pengalaman.

4. Pemalas

Namanya manusia, kita seringkali dihinggapi rasa malas kerja seperti artikel yang sedang saya tulis ini. Namun terkadang ada jenis karyawan yang memang malas bekerja, bahkan santai-santai saja. Lebih dramatikalnya lagi jika anda menemukan atasan tipe pemalas ini, anda akan dibuat bingung karena tidak mengerti arah kepemimpinanya mau seperti apa.

Pemimpin seperti ini sebetulnya tipe Bos, yang hanya mau hasilnya saja tanpa ikut memikirkan. Jadi disini pasti anda akan setuju dengan yang saya tulis bahwa ada pemimpin yang seperti ini hasil dari KKN dan beberapa kolega lainnya.

5. Suka membuat data palsu

Kerja disuatu perusahaan memanglah kita dituntut untuk bisa memecahkan masalah, ini akan berimbas pada KPI (Key Performance Indicator). Jika data yang disajikan ke BOD ternyata merah semua, maka sudah tentu nilai akhir tahun anda tidak akan mendapatkan nilai yang bagus.

Kegiatan memanipulasi data kerap terjadi agar mendapatkan nilai yang bagus, dan saya yakin jika anda adalah pembaca yang juga sebagai bawahan seperti saya ini pasti pernahkan menemui hal seperti ini bukan? Hehehe… Saba raja deh.

Kesimpulan

Terlepas dari banyak hal yang ada dibenak anda, sebaiknya timang-timang untuk resign. Karena beberapa orang akan merasakan kegetiran yang pahit sehingga memutuskan untuk pergi resign. Menurut say aini adalah dinamika pekerjaan, tekuni dahulu sampai anda mendapatkan posisi yang lebih baik diperusahaan lainnya atau menunggu sampai modal anda tercukupi lalu kemudian resing untuk berwirausaha itu jauh lebih baik sepertinya.

Terimakasih telah membaca artikel saya, semoga anda sebagai pembaca tidak bosan untuk datang lagi ke blog saya ini. Sampai jumpa diartikel yang lainnya.


Amri
Amri Blog ini adalah buku diary sekaligus tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya ketahui. Meskipun tulisan saya masih belum rapi dan baku tapi akan selalu saya perbaiki waktu demi waktu agar para pembaca kian betah berkunjung. Selamat membaca.

Post a Comment