Kesuksesan Setiap Orang Berbeda-beda, Saya Yakin Seperti Itu
Menjalani karir di suatu perusahaan seperti menaiki Gunung Slamet yang tercatat sebagai Gunung tertinggi di Jawa Tengah. Berbagai rintangan seperti misalnya dalam satu kawanan ada yang terkena hypotermia tentu sebuah team akan berhenti sejenak agar salah satu team yang terkena hypotermia dapat melanjutkan perjalanan kembali.
 |
| Image by Gerd Altmann from Pixabay |
Berkarir itu butuh ketekunan, disiplin, karakter memimpin karyawan yang baik, dan dapat mengawal KPI dengan tepat sasaran. Semua itu memang sulit dilalui dan ditunjang pribadi masing-masing apakah serius untuk menapaki jenjang tertinggi suatu hierarki perusahaan atau cukup sekian saja untuk dilevel tertentu dan menikmatinya.
Ya, semuanya tentu tergantung anda bukan orang lain...
Dalam satu batch saya masuk ke perusahaan yang sekarang, sudah banyak berguguran teman-teman seperjuangan dalam menapaki karir di perusahaan kami ini. Ada yang diterima di perusahaan bonafit lainnya ada juga yang memutuskan untuk fokus berwirausaha. Ya semua memang tergantung anda bukan orang lain dalam berkarir.
Tahun berganti tahun, beberapa kami yang masih tersisa sudah mulai menunjukan eksistensi kinerja yang didapatkannya. Seperti misalnya sudah dipromokan akan menjadi Manajer dengan acting disalah satu bagian audit misalnya.
Itu semua saya yakin berkat kerja kerasnya dalam mengemban tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya. Hal seperti ini akan dilihat dan diperhitungkan yang hasilnya adalah promote atau kenaikan pangkat atas jasa-jasanya.
Maka dari itu saya yakin kesuksesan orang itu berbeda-beda, meskipun dengan proses yang sama katakanlan sama-sama rajin, tekun dan ulet belum tentu kedua orang itu akan sama-sama mendapatkan satu posisi yang bagus ditempat kerja.
Hal yang saya yakini adalah kita tetap berbakti kepada kedua orang tua, beribadah dengan tepat waktu dan menajalani sunah-sunahnya yang ada dalam ajaran agama kita. Niscaya suatu saat kita akan meraih kesuksesan itu.
Kegagalan bukanlah suatu hal yang menjadi momok menyeramkan dalam kehidupan kita, kegagalan adalah sukses yang tertunda seperti kata orang bijak. Semangat dan keikhlasan kita dalam bekerja suatu saat akan menjadi ladang pahala dan amalan kita.
Teruslah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi semua orang, dan jangan lelah memberikan pertolongan pada sesamanya yang membutuhkan. Catatan singkat ini adalah pengingat bagi saya sendiri, yang masih jauh dari kesempurnaan.
Berkarir sudah menginjak di tahun ke-8 seakan hal ini menjadi momentum untuk menentukan apakah layak untuk dilanjutkan atau berjuang disisi yang lain. Hehehe...
Saya yakin anda juga pernah mengalami hal-hal yang demikian, kesuksesan yang tak teraih apakah harus dilanjutkan atau mencoba meraih kesuksesan dibidang yang lainnya lagi. Jalan hidup memang tidak ada yang tahu, tapi saya yakin semua manusia pasti ingin meraih kesuksesan.
Dibidang apapun anda tetap harus semangat, mungkin itu dulu curhatan saya pagi ini semoga kita semua menjadi orang-orang didalam keberuntungan. Aamiin.. (FA)
