Morning Talk About Effluent Plan on Palm Oil Mill

Table of Contents

Semangat Pagi!!!

Pagi hari ini saya sempatkan untuk menulis dan bercerita tentang penanganan Limbah Cair dalam Pabrik Kelapa Sawit. Hal ini untuk tetap menjaga parameter Limbah Cair selalu dalam keadaan inspect.

 1. Menentukan tingkat pencemaran Air

Bagi saya ketika dalam bekerja hal utama yang harus menjadi pegangan adalah SOP, karena didalam SOP terdapat parameter yang sudah ditentukan. 

Begitu pula dengan penangan Air Limbah di pabrik kami yang sudah diatur dalam Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor : 188.45/460/KUM/2016.

Effluent Plant - Methan Capture

Parameter yang pertama adalah TSS (Total Solid Suspended) yang terkandung dalam air limbah yang akan dibuang ke badan sungai. Standar yang ditetapkan adalah <250 ppm. 

Parameter yang kedua adalah COD (Chemical Oxygen Demand) yang menunjukan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk oksidasi bahan organic secara kimiawi. Standar yang ditetapkan adalah <350 ppm.

Parameter yang ketiga adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand) banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organic. Standa yang ditetapkan adalah <100 ppm.

Hal ini yang kami jaga dalam operasional Effluent agar tidak terjadi outspek dimana akan membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar. 

Bagaimana cara mengontrolnya?

  • Melakukan monitoring harian dengan cara pengambilan sample oleh Operator setiap shiftnya pada unit CAT Pond, Decanter, dan Final Effluent yang kemudian dianalisa didalam Internal Laboratorium Pabrik yang tertuang dalam loogsheet sebagai hasil uji mutu dan kalibrasi.
  • Melakukan monitoring bulanan dengan cara mengirim sample Effluent untuk dianalisa di Laboratorium eksternal.
  • Melakukan kegiatan preventive maintenance alat-alat Effluent agar pengaruh alat mekanikal dalam mempengaruhi parameter setiap hari dalam kondisi 100% ready.

2. Mengevaluasi tingkat pencemaran Air Limbah

Hal yang kami lakukan dalam mengevaluasi tingkat pencemaran Air limbah adalah salah satunya Observasi (pengamatan), baik melalui data (logsheet hasil Analisa Laboratorium) dan Lapangan yang bersifat visual.

a. Observasi Data

Observasi data ini kami lakukan harian setelah H+1 hasil Analisa operasional hari sebelumnya telah selesai dilakukan.

Kemudian untuk Analisa Mingguan bisa melalui meeting PDCA yang akan di report ke Manajer untuk hasilnya.

Dengan mengobservasi data, kita bisa mengetahui keadaan limbah yang terjadi pada saat itu juga. Kemudian bisa menentukan action yang akan diperbaiki.

Sebagai contoh :

Jika PH Lessar Tank (Anaerobik Tank) menunjukan adanya trend penurunan. Standar PH Lessar Tank (Anaerobik Tank) adalah 6.5 – 7.5 dimana ketika dibawa itu atau diatasnya maka bisa disimpulkan telah terjadi sesuatu yang tidak normal. 

Maka action yang kita lakukan pertama kali ada mengurangi Feeding, misalkan feeding dalam keadaan Norma untuk Slury sebesar 20 Ton/Jam secara perlahan mulai diturunkan menjadi 15 Ton/Jam.

Kemudian lakukan pengamatan setelah pengurangan feeding, jika trend PH membaik maka feeding dilakukan konstan, setelah seminggu masih dalam range maka feeding dinaikan Kembali.

b. Observasi Lapangan

Hal yang paling mudah untuk dilakukan dan cepat tanggap dalam action adalah kita melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Tanda-tanda tingkat pencemaran air limbah dalam keadaan tidak normal sangatlah mudah untuk ditentukan.

Sebagai contoh :

Jika terjadi kenaikan TSS, hal yang dapat dilakukan dilapangan adalah dengan cara mengambil sample dalam botol Aqua kemudian didiamkan selama 15 menit. Jika percepatan penurunan flok lambat ataupun flok tebal maka bisa diindikasikan ada kenaikan TSS.

Hal yang dilakukan dilapangan secara cepat tanggap yakni dengan memaksimalkan operasional pompa Diffuser naik menjadi 3 unit. Dengan tujuan agar pengadukan atau HRT terjadi secara sempurna sehingga penanganan unit selanjutnya yakni di Decanter tidak terlalu memberatkan.

3. Melaporkan hasil penilaian tingkat pencemaran Air Limbah

Hal yang kami lakukan adalah pengambilan sample harian yang dilakukan oleh Operator, kemudian dilakukan Analisa di Laboratorium Pabrik.

Hasil Analisa kegiatan penanganan Air Limbah ini tertuang dalam Logsheet operasional effluent. Dimana dari logsheet ini kita dapat mengamati perubahan ataupun kondisi yang sedang terjadi didalam kolam-kolam air limbah.

Mulai dari PH, TSS, COD, BOD, ada dalam Analisa harian tersebut. 

Kemudian yang kedua adalah Analisa Eksternal yang dilakukan oleh SHE di laboratorium Eksternal yang kemudian hasilnya akan dilaporkan ke BLH Kalimantan Selatan.

Hal ini dilakukan setiap bulan sehingga kami selalu akan menjaga parameter Effluent tetap terkontrol dan tidak outspek.


Amri
Amri Blog ini adalah buku diary sekaligus tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya ketahui. Meskipun tulisan saya masih belum rapi dan baku tapi akan selalu saya perbaiki waktu demi waktu agar para pembaca kian betah berkunjung. Selamat membaca.

Post a Comment