Momen Ketika Memasuki Hari Senin

Table of Contents
Kebanyakan pekerja akan mengalami panik ketika sudah memasuki malam Senin atau tepatnya Minggu malam. Perubahan mood ini umumnya memang terjadi pada pekerja atau yang saat ini pelabelannya yang lebih keren adalah Budak Corporate. 

Pun demikian dengan saya sendiri yang terkadang juga memikirkan hari Senin itu mau mengerjakan pekerjaan yang mana dulu. Dari sekian banyak to-do-list tingkat urgenitas berbeda-beda namun lebih seringnya atasan jaman now itu menuntut semuanya harus selesai dengan cepat.

Survey material main road
Survey Material Main Road

Ya mungkin inilah yang membuat perubahan mental dari hari Minggu menuju Senin, dikarenakan salah satunya adalah mental kita yang belum siap menyambut semua list outstanding pekerjaan.

I Hate Monday

Phrasa ini sudah sering saya dengar sejak masih duduk di Sekolah, dan pada dasarnya hal inipun kerap terjadi pada anak sekolah. Ketakutan menyambut hari Senin yang akan diisi kegiatan yang super banyak dari mulai menghafal UUD, sampai dengan langkah kaki yang mana dulu yang akan digerakan ketika ditunjuk sebagai pembawa Pancasila maupun UUD 45 itu.

Momen - momen seperti itu juga mungkin pada saat duduk dibangku Sekolah membuat kita menjadi stress karena tidak siap menerima kenyataan tersebut.

Lantas bagaimana sih cara kita sebagai manusia menghapus memory I Hate Monday di lubuk hati kecil atau alam bawah sadar kita ini?

Mencari Kesenangan

Pada dasarnya Manusia ini adalah Mahluk Sosial, dimana kita tidak akan bisa hidup sendirian meskipun ada bahasa Introvert yang selalu merenung di kegelapan dan menyendiri.

Yang pertama adalah mencari komunitas yang sesuai dengan hoby. Rekan kerja kita saya yakin ada satu atau dua orang yang akan mempunyai hoby yang sama. Memulai percakapan dengan mereka tentunya akan membuat perasaan Galau pada hari Senin akan hilang dengan seketika.

Rasa ingin bertemu dengan kelompok akan mengalahkan beban kerja yang sudah menumpuk selama berhari-hari mungkin juga berbulan-bulan. Hahaha...

Tapi tentunya adalah kerjakan hal yang utama (wajib) dahulu baru lakukan kegiatan extrakurikuler lainnya. Tentu akan membuat otak kita menjadi balance atau seimbang. Apalagi jika kita menjadi budak Corporate di Jakarta yang mana Berangkat kerja ataupun Pulang kerja kita sudah dipusingkan dengan kemacetan yang tiada hentinya.

Yang kedua adalah mencari Side Hustle. Bahasa Side Hustle ini saya dapatkan di Sosial Media TikTok dari beberapa Influencer yang mempunyai banyak follower. Sayapun sepintas mengiyakan dengan kata tersebut.

Side Hustle disamping menambah isi dompet, juga akan membuat kita merasakan feel yang lebih hidup. Kenapa bisa seperti itu?

Side Hustle biasanya melakukan pekerjaan didasarkan kesenangan kita sendiri, sehingga tidak akan merasakan capek atau lelah dalam mengerjakannya. Menurut saya berbeda dengan Main Job, karena main job disini kita mempunyai supervisi yang mengawasi dan mentargetkan job tersebut, sehingga kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikannya.

Yang terakhir adalah mulai mencintai pekerjaanmu. Dengan kita memaksakan diri untuk mencintai pekerjaan kita yang menghidupi keluarga sudah tentu akan menjadikan pekerjaan ini adalah ladang pahala. Jihad untuk memberikan nafkah yang halal kepada keluarga yang sedang menantikan kita di rumah.

Setidaknya perusahaan yang membuat kita stress, pusing, mual dan bahkan muntah-muntah adalah penyambung rezeki kita dari Allah. Maka sudah sepantasnya kita menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan Ikhlas.

Masih mengeluh? Masih banyak rekan-rekan kita diluar sana yang tidak berkecukupan, maka dari itu marilah kita cintai pekerjaan kita saat ini.

Terimakasih pembaca sudah mampir di blog saya, jangan lupa untuk di Share ya...
Amri
Amri Blog ini adalah buku diary sekaligus tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan yang saya ketahui. Meskipun tulisan saya masih belum rapi dan baku tapi akan selalu saya perbaiki waktu demi waktu agar para pembaca kian betah berkunjung. Selamat membaca.

Post a Comment