Coba perhatikan pada gambar diatas. Gambar seorang wanita yang bekerja sebagai pemadam kebakaran di Luar Negeri yang menggunakan APD sangat lengkap dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pemadam kebakaran. Gambar diambil dari Pixabay.
Kemudian, apa sih pengertian APD (Alat Pelindung Diri) itu sendiri?
APD kepanjangan dari Alat Pelindung Diri. Jadi bisa diartikan suatu alat pengaman diri yang wajib digunakan oleh pekerja sesuai tingkat bahayanya.
Contohnya adalah :
Pekerja pabrik
Pekerja pabrik yang bekerja dikebisingan melebihi 80dB wajib menggunakan Ear-Muff. Ear-Muff adalah alat peredam kebisingan yang bentuknya menyerupai headset.Kemudian apa dampaknya jika pekerja tersebut tidak menggunakan Ear-Muff pada saat bekerja?
Telinga manusia mempunyai ambang batas dalam menerima resonansi, atau getaran ultra sonik. Ambang batas Telinga manusia adalah dari 0 - 20dB. Jadi, jika telinga Anda dibiarkan menerima kebisingan diatasnya, tentu dampak jangka pendeknya telinga Anda akan merasa berdengung. Dan jangka panjangnya, akan mengalami gangguan pendengaran fatal.
Pekerja PLN
Installasi listrik APD yang harus digunakan yakni Body Harnes. Adalah suatu alat pengaman ketinggian untuk mencegah pekerja jatuh dengan mengikatkan tubuh pekerja ke benda sekitarnya yang dirasa bisa untuk membantu tubuh pekerja menggantung.Bekerja diketinggian lebih dari 2 meter itu sendiri membutuhkan work permit dari Supervisi, ataupun Person in Charge yang berada diprojek pekerjaan tersebut.
Kapan izin kerja diperlukan?
Izin kerja diperlukan jika:- Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor
- Terdapat potensi kekurangan oksigen (oxygen deficiency) atau kadar oksigen berlebih
- Terdapat potensi atmosfer mudah terbakar atau meledak
- Terdapat potensi suhu ekstrem atau tekanan tinggi
- Terdapat paparan bahan kimia berbahaya dan beracun
- Memasuki ruang terbatas
- Bekerja di ketinggian
- Melakukan kegiatan perbaikan, pemeliharaan, atau pemeriksaan instalasi listrik
- Melakukan kegiatan perbaikan atau pemeliharaan peralatan atau di lokasi yang mengandung bahan atau kondisi berbahaya
- Melakukan kegiatan penggalian
- Mengoperasikan alat berat
- Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan mesin berputar atau bergerak
- Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bahan radioaktif
- Melakukan kegiatan penguncian atau isolasi sumber energi berbahaya
Pekerja Bengkel
Meassurement yang digunakan oleh pekerja bengkel adalah kawat las. Hampir disetiap proyek yang dikerjakan tentu berhubungan dengan kawat las.
Jadi apa saja alat pelindung diri yang digunakan oleh pekerja bengkel ini?
Yang pertama adalah appron. Appron adalah celemek seperti yang digunakan oleh Chef untuk memasak. Fungsinya itu sendiri melindungi pekerja dari bunga api yang ditimbulkan oleh kawat las.
Apa akibatnya jika welder tersebut tidak memakai alat pelindung diri appron ini?
Menurut informasi kedokteran, pekerja bisa mengalami kegagalan fungsi sexualnya. Hiihh ngeri bukan? Karena panas elektroda yang terjadi karena hubungan arus listrik ini secara terus menerus akan membuat kualitas reproduksi terganggu.
Yang kedua adalah helm las. Seorang welder harus tahu tools yang wajib untuk digunakan. Helm las sangat berfungsi ketika mengelas, salah satunya adalah melindungi mata dari cahaya pijar yang dipancarkan kawat las.
Anda akan merasakan silau, dan seketika kabur jika tidak memakai helm las. Dampak buruknya adalah mata anda akan terasa panas, bahkan mengalami kebutaan jika terkena pijar dari kawat las tersebut. Hati-hati yah mas bro.
Opini
Jika Anda lihat. Pekerja kita pada saat ini sangat rendah akan kepeduliannya memakai APD atau alat pelindung diri. Salah satu faktornya adalah sebagai berikut :
- Tidak adanya ketegasan dari Supervisi,
- Kurangnya sosialisasi dampak negatif mengabaikan APD,
- Merasa sudah terbiasa dan mahir,
- Ingin cepat menyelesaikan pekerjaan,
- Tidak berfikir panjang,
Hal-hal diatas adalah faktor-faktor konyol yang sering ditemui dilokasi pekerjaan.
Lantas, apa yang harus kita lakukan sebagai pekerja untuk menyelamatkan mereka pekerja yang sering lalai bahkan mengabaikan alat pelindung diri (APD)?
Yang pertama tentunya adalah ketegasan dalam memberikan Work Permit ke pekerja. Supervisi harus mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk suatu proyek pekerjaan. Kemudian hal ini dilaporkan keatasan tertinggi untuk persetujuan pelaksanaan pekerjaan.
Yang kedua selalu melakukan Safety Induksi sebelum melakukan pekerjaan. Early Warning seperti ini bisa memotivasi pekerja untuk melakukan aktifitas yang benar - benar safety.
Yang ketiga melakukan pengawasan berjenjang, tidak hanya satu orang yang melakukan pengawasan, tapi libatkan semua pekerja melakukan self-assesment agar pekerjaan berjalan aman dan lancar.
Yang keempat berikan waktu istirahat setiap 4 jam kerja, tujuannya adalah agar si pekerja tidak merasakan bosan dalam melakukan aktifitas pekerjaanya. Harapannya pekerja akan lebih produktif dan menghasilkan hasil pekerjaan yang excellent.
Via
SHE
Post a Comment