Ketika itu saya kaget istri cerita katanya paman sayur yang biasa jualan di perumahan kami tidak lagi menjual Tahu dan Tempe. Seketika heran kenapa yah kok gak jualan dua lauk yang sangat lezat ini bahkan sate kambing pun tidak bisa menandinginya.
Ya karena jarang nonton TV apalagi baca berita, pertama kadang TVnya gak ada sinyal, dan kalau browsing males kali bacain berita-berita makanya jadi ketinggalan berita.
Dan ternyata harga kedelai naik, itu yang sedang trending di berita online maupun di TV. Fenomena harga kedelai naik ini sudah terjadi juga tahun sebelumnya yang menyebabkan pengusaha Tahu dan Tempe tentu membatasi produksi mereka untuk tetap bisa memenuhi permintaan pasar. Tentu disini terjadi dilema bagi para pengusaha itu, dimana mereka harus memperkecil ukuran produksi mereka agar tetap bisa masuk kedalam pangsa pasar.
Image by Dian A. Yudianto from Pixabay |
Memang seram kalau menurut saya persaingan bisnis antar negara ini, terlebih bagi negara-negara yang mempunyai kekuatan super tentu bisa seenak jidat mereka mempermainkan harga. Di Eropa, Amerika sendiri perkebunan seperti Kedelai, Bunga Matahari, Kelapa sangatlah luas sehingga sudah tentu produksi mereka juga akan sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Contohnya adalah Kelapa Sawit, dimana Negara-negara persekutuan Eropa selalu saja mencari letak kesalahan negara kita ini sampai banyak LSM luar dan dalam yang menyerang perkebunan kelapa sawit ini. Padahal jika dikonversi atau dibandingkan dengan perkebunan di Amerika jelas perkebunan sawit masih lebih kecil namun bisa memberikan impact yang luar biasa bagi Indonesia, dan Malaysia sebagai produsen Kelapa Sawit.
Nah sekarang ini adalah perang dagang Kedelai, kita sebagai negara berkepulauan tentu mempunyai banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam kedelai ini sehingga kedepannya ketahanan pangan adalah menjadi senjata yang paling effisiensi untuk memakmurkan rakyat Indonesia tentunya.
Program-program bantuan pemerintah seperti pupuk juga sudah banyak sekali digelontorkan, tapi hasilnya apa? Jika kita baca artikel Jokowi minta lahan 1 juta HA untuk kedelai, mungkin anda akan terpenganga ternyata bantuan dari pemerintah sudah sebanyak ini, pantas saja Pak Jokowi marah mengetahui harga kedelai melambung tinggi.
Saatnya team pertanian dibawah Kementrian Pertanian harus fast respond kepada permintaan Presiden kita ini, harus segera mencari lahan yang cocok untuk budidaya tanaman kedelai ini. Saya sendiri bukan ahli pertanian, namun lahan gambut yang banyak terdapat di pulau Sumatra dan Kalimantan ini patut dilakukan research untuk bisa mengembangkan tanaman yang menjadi makanan pokok saya, eh sebagian orang di Indonesia.
Doa orang kecil seperti kami ini semoga makanan-makanan yang murah meriah namun lezat ini bisa menjadi tonggak kebangkitan Indonesia. Isi perut kami untuk bisa memaksimalkan produktivitas dan kreatifitas kami. Kami mengandalkan pemerintahan Jokowi untuk bisa segera membesarkan lumbung perekonomian negara maritim ini.
HIDUP NKRI
Post a Comment