"Bumiayu nek awan tah macete pol, trotoar nggo dagang, lan ana juga sing nggo parkir mobil loh."
Tapi jangan salah...
Bagi warga di enam kecamatan Brebes bagian Selatan, Kota Bumiayu sangat-sangat dikangenin loh.
Buktinya...
Setiap hari raya Idul Fitri, banyak muka-muka bergaya kekotaan, yang menandakan mereka pulang dari rantau. Gak percaya? Buktikan saja kamu cuti pas hari raya Idul Fitri, Bumiayu pasti ramai sekali.
Perkembangan Ekonomi
Dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang, Bumiayu sudah bertransisi menjadi Kota yang dilirik dan diminati oleh para investor lokal, investor-investor ini sangat pandai melihat peluang yang ada di Kota Kecil nan mengangenkan ini.
Dan sebetulnya juga, jika diamati dengan detail, banyak juga pemain-pemain lama yang modalnya sudah bukan lagi rahasia umum di Kota Ayu ini. Orang-orang kaya yang ada di Bumiayu.
Tapi tidak semuanya, ada beberapa pemuda yang sepertinya mempunyai tangan dingin dalam mengelola bisnis yang memang sedang meroket dan disukai oleh anak-anak muda.
Dengan hadirnya sosok pebisnis-pebisnis handal ini, membuat perubahan gaya hidup namun juga membuka lapangan pekerjaan baru tentunya bagi yang tidak ingin menjadi manusia urban.
Saya pun sebenarnya berfikir untuk membuka suatu usaha yang berkonsep outdoor, atau ala-ala cafe yang ada tamannya, seperti yang pernah saya kunjungi waktu berbulan madu di Bandung.
Persaingan Bisnis yang ketat
Dengan bermunculan ide dan konsep-konsep menarik yang saat ini sangat mudah
diakses melalu Youtube, tentu kamu bisa merealisasikannya konsep yang sudah ada itu.
Ingat ya...
Amati, Tiru, dan Modifikasi. Itulah yang sering disampaikan oleh motivator-motivator yang ada di layar kaca.
Jadi Anda tidak perlu berfikir keras untuk menciptakan suatu konsep ide bisnis baru.
Ataupun menyewa konsultan bisnis yang mahal itu. Eits, tapi sebetulnya menyewa konsultan juga perlu kok, apalagi jika modal yang akan dikeluarkan itu besar, saran saya sih memang wajib sewa konsultan sih.
Tapi terserah Anda.
Mari kita lihat, apa saja sih trend bisnis di Bumiayu yang ketat persaingan perputaran cash flownya.
1. Kuliner
Mari kita lihat, ketika Anda dari arah Brebes dan memasuki desa talok, Anda akan bertemu pertigaan Lapangan Asri.
Dimulai dari situ, sudah banyak kios-kios kuliner disepanjang jalan baik trotoar kiri maupun kanan.
Waah gak bakal kelaparan deh jika Anda melewati jalur tengah Kota Bumiayu ini.
Apa saja sih kuliner pinggir jalan yang disukai konsumen? Tapi ini menurut pendapat saya saja yah, kan tidak mungkin sama pendapat orang.
A. Bakso,
B. Mie Ayam,
C. Nasi Goreng,
D. Mendoan,
E. Sate Ayam,
F. Martabak,
G. Roti Bakar,
H. Soto Ayam,
I. Bubur Kacang Hijau,
J. Angkringan.
Menu-menu diatas saya nilai dari yang paling ramai pembeli, dan paling banyak tingkat persaingannya.
Mungkin ada lebih dari 10 kios penjual Bakso dan Mie Ayam disepanjang jalan Arteri Bumiayu ini.
Bisa dibayangkan bukan, tingkat persaingan para penjual ini. Mereka harus bisa membuat kostumer untuk balik lagi ke warungnya.
Tentu harus dengan racikan bumbu yang sempurna dong yah.
2. Mini Cafe
Trend bisnis ini terbilang cukup baru, dikarenakan mulai aktif para penjual menjajakan dagangannya satu atau dua tahun kebelakang.
Contohnya adalah : Thai Tea, Free Milk, Hoi Milk, Pesona Kopi, Vitgo, Eico Milk, Say Story, Rachacha.
Jadi kenapa disebutnya mini cafe? Ini sebutan saya saja sih karena bingung mau nyebut apa?
Penjual-penjual ini berjualan biasanya menempel di emperan toko-toko, dan menggunakan stand yang sangat sederhana.
Saya sih bisa membayangkan, sepertinya modal awal untuk membuat mini cafe ini terjangkau.
Anda bisa mencobanya membuka di desa sendiri, di gang RT tempat Anda tinggal tersebut.
Yang penting jangan malu dan jangan gengsi ya...
3. Cafe
Kemudian ini baru saya sebut sebuah Cafe, karena sudah memenuhi unsur-unsur kategori Cafe.
Antara lain, mempunyai bangunan yang memfasilitasi pengunjung untuk menikmatk secangkir kopinya, terlihat mesin grinding bijih kopi seharga kira-kira Rp20juta deh kalau saya lihat, ada live music, dan banyak lagi.
Beberapa Cafe tersebut adalah LeCo, Due Cafe, Gila Duren, Sakenazi, dan sepertinya terpantau akan banyak sekali bermunculan cafe-cafe baru, dan salah satunya adalah punya saya hahaha.
Beberapa Cafe yang disebutkan diatas, menurut penilaian pribadi saya yang sering saya kunjungi ketika pulang kampung adalah LeCo dan Due Cafe.
Di LeCo saya bisa menemukan Vietnam Drip, kopi kesukaan saya.
Itu sih pointnya.
4. Supermarket
Saya ketika membuka halaman Facebook pada saat itu, ada postingan akan dibukanya Supermarket pertama di Bumiayu. Bangga cooy nyong loh.
Supermarket itu diberi nama JADIBARU, yang menurut data intel saya ownernya dari Kota Cilacap.
Saya sangat mengapresiasi bos JADIBARU tersebut, ditengah persaingan yang ketat ini dimana JADIBARU harus melawan konten-konten sejenis yang tentu sudah lama bercokol di Bumiayu.
Sekali lagi saya angkat Kopi untuk Anda Bosku.
JADIBARU ini menawarkan konsep Supermarket yang sering kita jumpai di kota-kota besar.
Dan saya betul-betul sangat menyukai JADIBARU ini. Aaarrrggghhh... Bosku, tolong jangan sampai gulung tikar yah. Hehe...
Mari kita lihat pesaing-pesaingnya, ada TOKO BARU yang eksis sejak saya masih bayi mungkin. Tentu ini menjadi lawan berat, terlebih TOKO BARU sudah punya dua cabang dan lokasinyapun di jalan Arteri.
TOKO BARU juga menyediakan kebutuhan-kebutuhan keluarga yang komplit. Dan dengan harga yang terjangkau menurut informasi intel pribadi saya.
Kemudian ada Harapan Mini Market, yang juga sudah lama menggandeng masyarakat setempat untuk bekerja disitu.
Dan HMM pun juga tidak kalah lengkapnya menyediakan kebutuhan keluarga.
Enak kan urip ning Bumiayu?
Dan belum lagi ditambah toko-toko kecil yang menjual pakaian-pakaian grosir murah, dan juga kebutuhan keluarga lainnya.
Wuuiiihhh.... Panas yah persaingan bisnisnya.
Kesimpulan
Pertama-tama diakhir tulisan ini, saya mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pemilik usaha diatas.
Dengan begitu saya tidak harus ke Purwokerto untuk menikmati nongkrong di Cafe, ataupun jalan-jalan ke tempat hiburan untuk anak.
Untuk para Owner, jangan menyerah, segera lakukan analisa pasar dan pelajari kebiasaan-kebiasaan warga di enam kecamatan Brebes bagian Selatan ini.
Segera lakukan improvement agar pesaing bisnis Anda tidak selangkah didepan Anda.
Kerjasama dengan artis-artis lokal, ataupun mungkin pemerintahan setempat, agar usaha Anda bisa didukung.
Harapan saya, ketika nanti saya pulang kampung lagi, lini bisnis kalian semakin maju, nyaman, dan banyak diskonan. Haha
Akhir kata, terima kasih sudah membaca artikel ini, jangan lupa untuk di share yah.
Via
Bumiayu
ra sengaja nemu artikel, mampirrah nek balik
ReplyDelete