Persahabatan mempunyai peran penting dalam keberlangsungan kehidupan kita. Memberikan semangat disaat susah, tempat curhat tanpa batas, minta tolong tanpa upah, bahkan terkadang umpan lambung jodohpun bisa saja terjadi.
Awal tahun 2007, saat itu saya baru saja men-tamatkan program Sarjana di Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta.
Dalam kurun waktu masa studi tersebut, dalam setahun pulang ke kampung halaman setiap libur semester. Padahal jarak dari kampungku ke kota Yogyakarta jika ditempuh menggunakan sepeda motor hanya 6 jam saja seingat saya. Tapi ya, jarang pulang karena senang saja hidup di kota Yogyakarta.
Jadi, pertemuan dengan teman-teman sekolah hanya bisa diwujudkan setiap Hari Raya Idul Fitri saja, dan itupun hanya beberapa jam saja.
Group kami ini kita namakan HAHO, entah apa yang melatar belakangi namun nama ini sangat erat dengan karakter masing-masing individunya.
Kala itu aktivitas tiap sore anggota HAHO hanyalah bermain basket, di sekolah almamater kita yang lokasinya di Talok.
Ya karena pada waktu itu kita semua, eh gak semua ding perhaps ya sekitar 45% saja ding yang gak kerja. Mau nulis pengangguran rasanya gak enak. Haha...
Kemudian malamnya kita (yang 45%) itu nongkrong di Markas Besar (Mabes) HAHO. Entah kesepakatan dari mana, MABES utama kita itu di Jalan KH. Ahmad Dahlan.
Malam-malam kita habiskan untuk menikmati kesendirian ini, bersama mereka tertawa, bercerita tentang masa depan, dan menunggu waktu yang nantinya masing-masing dari kita akan disibukan dengan keluarga masing-masing.
Pada waktu itu, hampir 90% keluarga HAHO adalah lajang, belum menikah, belum punya pacar dan menikmati kesendirian bersama-sama.
Minuman Kadaluwarsa
Sependek apapun waktu, selalu kita manfaatkan untuk aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. Misalnya pada malam itu, salah satu anak sebut saja Abduh, membeli minuman berkarbonasi dan berwarna merah dengan ditemani Gorengan Mendoan khas yang ada di kampung kami.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan kudapan di hadapan kita itu, dalam sekejap habis sudah.
Biasanya ketika kudapan habis, kadang tuan rumah dengan ringan tangan langsung menyediakan teh poci gula batu.
Namun, kali ini tidak ada teh poci gula batu, dan akhirnya kita hanya berceloteh kesana kemari.
Abduh, yang tadi ditugasi membeli snackpun sudah terlihat panik karena melihat botol kemasan minuman berkarbonasi warna merah itu ternyata sudah kadaluwarsa. Abduh yang statusnya sebagai guru farmasi atau kesehatan, sontak langsung memuntahkan apa yang sudah masuk kedalam perutnya itu dengan cara memasukan jari tangannya kedalam mulut hingga menyentuh tenggorokan. Tujuannya tentu agar isi didalam perutnya itu keluar.
Ternyata, hanya abduh saja yang paniknya luar biasa. HAHO lainnya hanya berekspresi datar dan masa bodo.
Umpan Lambung
Jadi banyak sekali kisah-kisah kekonyolan kita yang tidak akan habis diceritakan dalam satu artikel kali ini.
Seperti kisah satu ini yang membuat penulis pribadi masih ingat sampai hari ini.
Dan, namanya adalah Zakaria, kawan satu ini yang satu-satunya mempunyai paras rupawan diantara kita.
Jika bicara tentang wanita, selalu ada hal baru yang diceritakan dari hasil SSI dia. Parasnya dan bakat public speakingnya, menjadikan Zakaria satu-satunya playboy dalam keluarga HAHO.
Kebetulan waktu itu penulis sedang sendiri. Zakaria kemudian menawarkan sosok hidung mancung, kulit agak-agak hitam langsat, perawakan tinggi dan kurus mari kita panggil saja kutilang darat dari negeri berpasir.
Namanya, seingat saya adalah Nadia, gadis turunan dari padang pasir ini memang terlihat menawan.
Alhasil, dikasihlah nomor Nadia ini ke penulis. Karena penulis sering privat belajar ilmu SSI, mulailah chat basa-basi dengan target operasi tersebut.
Singkat kisah, mungkin Nadia bukan jodoh penulis, dia lebih tertarik dengan pria bule dari Jepang.
Akhir kata untuk tulisan malam ini, kebetulan malam ini hujan, dan salah satu keluarga HAHO mengirimkan foto diatas, maka terciptalah tulisan memories ini.
Sungguh bahagia, bisa menjadi satu keluarga dengan HAHO. Meskipun sekarang ini, sudah hampir 90% sudah bukan lajang lagi, dan tentunya sudah susah untuk melakukan reka ulang momen-momen seperti dulu lagi.
Keluarga tidak harus dari silsilah DNA, Sahabat adalah keluarga yang tidak akan ditemukan didalam keluarga DNA. /FA
Via
Catatan
Post a Comment