Menurunkan Losses Oil di Pabrik Kelapa Sawit merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh semua assisten proses. Hal ini dikarenakan menjadi salah satu KPI atau Key Performance Indicator dalam penilaian karya.
Pabrik Kelapa Sawit sendiri berdiri di Indonesia sejak zaman Belanda, dan Ilmu pengolahan Tandan Buah Segar Sawit belum berubah dari zaman itu. Namun dalam penanganannya ataupun SOP (Standar Operasional Prosedur) masing-masing perusahaan tentu berbeda.
Mari kita bahas cara menurunkan losses Oil berdasarkan pengalaman saya bekerja di Pabrik Kelapa Sawit, jika ada salah kata atau teori silahkan langsung berkomentar di kotak komentar.
Yang harus kita pelajari saat ini adalah bagian-bagian mana saja yang berpotensi menghasilkan losses oil saat pengolahan Minyak Sawit. Adapun juga harus menghitung losses oil tidak terukur yang bisa saja terlewati, karena sangat berbahaya sekali jika lolos sampai ke Effluent atau IPAL.
Operasional proses pengolahan di PKS, mengharuskan Operator untuk mengedrain salah satu tangki misalnya adalah Sand Trap Tank. Tujuan utama dari aktifitas pengedrainan ini adalah untuk menurunkan kadar pasir dan tentu agar menjaga temperatur Crude Oil tersebut.
Namun yang tidak kita sadari saat pengedrainan terjadi adalah timbulnya losses oil yang tidak terukur. Karena dalam pengedrainan tentu masih ada kandungan minyaknya yang tidak terpisahkan diantara sludge cair tersebut.
Perlakuan yang harus diperhatikan adalah dengan membuat jadwal pengedrainan, misalkan operator Press mengedrain setiap kali overshift antar shift lainnya. Sehingga dalam satu hari aktifitas pengedrainan hanya terjadi sebanyak dua kali drain saja.
Hasil kalibrasi Mass Balance bisa dilihat kandungan Oil in Tankos averagenya adalah 2,5%. Hal ini tentu akan sangat merugikan saat proses operasional PKS. Salah satunya adalah tidak bisa mendapatkan Platinum dalam absolute lossesnya.
Hal ini harus ditanamkan ke mindset Operator, agar selalu mengoperasionalkan unit Bunch Press dan dengan feeding yang maksimal tentunya. Harapannya Tankos tersebut 100% terolah di mesin Bunch Press yang menurut Mass Balance bisa mengurangi persen Oil in Tankos menjadi 0,7% atau effisiensi mesin ini bisa menurunkan sampai dengan 1,8%.
Langkah yang sangat bagus tentunya, bisa memenuhi target perusahaan Anda dalam absolute lossesnya dan semoga berpengaruh ke OER harian.
Kemudian untuk pabrik Konvensional atau Horizontal Sterilizer, maka harus diperhatikan tekanan masing-masing peak tercapai. Jika ada 4 rebusan di PKS Anda, maka Operator harus benar-benar memahami Squenzing Time atau jarak rebus antar rebusan lainnya.
Hal ini akan menentukan tercapainya Tekanan Kerja Sterilizer, yang tentu akan membuat buah yang terolah di unit Press bisa lebih maximal.
Pengolahan tingkat lanjutnya berada di Stasiun Klarifikasi. Unit pengolahan Sludge, dimana Oil dan Sludge itu akan terpisah dengan gaya centrifugal dan kecepatan 2500 RPM. Salah satunya adalah mesin Sludge Separator.
Sludge Separator sendiri mempunyai 14 Nozzle dan 6 Nozzle. Yang harus dilakukan oleh Operator adalah rajin membersihkan nozzle, dan segera mengganti ukuran nozzle jika sudah tidak sesuai dengan standar awalnya.
Untuk nozzle yang saya gunakan adala ukuran diameter 1,7 mm. Dengan bukaan valve pipa Light Phase full harapannya minyak yang telah terpisah akibat gaya Centrifugal ini cepat terkutip dan tidak menjadi Heavy Phase pada akhirnya.
Mungkin sekian beberapa tips sederhana, yang lain waktu akan saya sambung dan berkaitan tentunya dalam membahas Cara Menurunkan Losses Oil. Target KPI kita sebagai asisten proses tentu adalah Losses. Akan menjadi kebanggaan tersendiri jika berhasil mendapatkan Platinum bukan.
Pabrik Kelapa Sawit sendiri berdiri di Indonesia sejak zaman Belanda, dan Ilmu pengolahan Tandan Buah Segar Sawit belum berubah dari zaman itu. Namun dalam penanganannya ataupun SOP (Standar Operasional Prosedur) masing-masing perusahaan tentu berbeda.
Proses pengambilan data Losses Oil hasil dari Extraksi di Laboratorium oleh Analis |
Mari kita bahas cara menurunkan losses Oil berdasarkan pengalaman saya bekerja di Pabrik Kelapa Sawit, jika ada salah kata atau teori silahkan langsung berkomentar di kotak komentar.
Menurunkan Losses Oil
Yang harus kita pelajari saat ini adalah bagian-bagian mana saja yang berpotensi menghasilkan losses oil saat pengolahan Minyak Sawit. Adapun juga harus menghitung losses oil tidak terukur yang bisa saja terlewati, karena sangat berbahaya sekali jika lolos sampai ke Effluent atau IPAL.
1. Losses Oil Tidak Terukur
Operasional proses pengolahan di PKS, mengharuskan Operator untuk mengedrain salah satu tangki misalnya adalah Sand Trap Tank. Tujuan utama dari aktifitas pengedrainan ini adalah untuk menurunkan kadar pasir dan tentu agar menjaga temperatur Crude Oil tersebut.
Namun yang tidak kita sadari saat pengedrainan terjadi adalah timbulnya losses oil yang tidak terukur. Karena dalam pengedrainan tentu masih ada kandungan minyaknya yang tidak terpisahkan diantara sludge cair tersebut.
Perlakuan yang harus diperhatikan adalah dengan membuat jadwal pengedrainan, misalkan operator Press mengedrain setiap kali overshift antar shift lainnya. Sehingga dalam satu hari aktifitas pengedrainan hanya terjadi sebanyak dua kali drain saja.
2. Tankos (Tandan Kosong)
Hasil kalibrasi Mass Balance bisa dilihat kandungan Oil in Tankos averagenya adalah 2,5%. Hal ini tentu akan sangat merugikan saat proses operasional PKS. Salah satunya adalah tidak bisa mendapatkan Platinum dalam absolute lossesnya.
Hal ini harus ditanamkan ke mindset Operator, agar selalu mengoperasionalkan unit Bunch Press dan dengan feeding yang maksimal tentunya. Harapannya Tankos tersebut 100% terolah di mesin Bunch Press yang menurut Mass Balance bisa mengurangi persen Oil in Tankos menjadi 0,7% atau effisiensi mesin ini bisa menurunkan sampai dengan 1,8%.
Langkah yang sangat bagus tentunya, bisa memenuhi target perusahaan Anda dalam absolute lossesnya dan semoga berpengaruh ke OER harian.
3. Tekanan Perebusan
Kemudian untuk pabrik Konvensional atau Horizontal Sterilizer, maka harus diperhatikan tekanan masing-masing peak tercapai. Jika ada 4 rebusan di PKS Anda, maka Operator harus benar-benar memahami Squenzing Time atau jarak rebus antar rebusan lainnya.
Hal ini akan menentukan tercapainya Tekanan Kerja Sterilizer, yang tentu akan membuat buah yang terolah di unit Press bisa lebih maximal.
4. Sludge Separator
Pengolahan tingkat lanjutnya berada di Stasiun Klarifikasi. Unit pengolahan Sludge, dimana Oil dan Sludge itu akan terpisah dengan gaya centrifugal dan kecepatan 2500 RPM. Salah satunya adalah mesin Sludge Separator.
Sludge Separator sendiri mempunyai 14 Nozzle dan 6 Nozzle. Yang harus dilakukan oleh Operator adalah rajin membersihkan nozzle, dan segera mengganti ukuran nozzle jika sudah tidak sesuai dengan standar awalnya.
Untuk nozzle yang saya gunakan adala ukuran diameter 1,7 mm. Dengan bukaan valve pipa Light Phase full harapannya minyak yang telah terpisah akibat gaya Centrifugal ini cepat terkutip dan tidak menjadi Heavy Phase pada akhirnya.
Mungkin sekian beberapa tips sederhana, yang lain waktu akan saya sambung dan berkaitan tentunya dalam membahas Cara Menurunkan Losses Oil. Target KPI kita sebagai asisten proses tentu adalah Losses. Akan menjadi kebanggaan tersendiri jika berhasil mendapatkan Platinum bukan.
Semangat Pagi!!!
Via
Pabrik
Mana iklannnya
ReplyDeleteMohon maaf, iklannya masih belum ada. 😁
Deletepakai iklan apa mas?
DeleteSaya tidak pakai iklan...
Delete