Pengecoran
Pengecoran jalan yang prosesnya hampir selesai menyisakan masalah baru. Ada batas antara jalan yang baru dicor dengan trotoar. Sebagian memang akhirnya digali untuk selokan/jalur utilitas lain. Bagian yang digali ini nantinya akan ditutup oleh cor beton sehingga bisa juga difungsikan sebagai jalur pejalan kaki. Sebagian yang lain langsung ditimbun oleh pemilik usaha yang membutuhkan akses parkir bagi usahanya. Dibeberapa tempat masih menyisakan bagian yang masih belum digarap. Bagian yang sudah ditimbun pun entah karena kurang material atau belum dipadatkan masih menyisakan jarak yang lumayan tinggi dengan jalan yang dicor.Baik bagian yang sudah ditimbun tapi ada jarak lumayan tinggi apalagi bagian yang sama sekali belum ditimbun menimbulkan masalah. Pengguna jalan seringkali akhirnya parkir di badan jalan yang dicor. Luas jalan yang hanya 2 lajur itupun harus berbagi dengan para pemarkir kendaraan. Bayangkan jika yang parkir adalah mobil atau truk sekalian. Akan sangat menyita ruas jalan dan menyebabkan macet karena tercipta efek leher botol karena penyempitan lajur.
Kendaraan yang memutar
Masalah lain yang seringkali timbul dan ini terjadi bahkan sebelum ada pengecoran jalan di jalur pusat kota Bumiayu, yaitu kendaraan terutama angkutan umum yang memutar. Dulu ketika ruas jalan masih lumayan lebar sampai ke tepi trotoar pun angkutan umum akan memutar di sembarang tempat. Akibatnya arus kendaraan akan terhambat dan menyebabkan macet. Sekarang hal tersebut diperparah dengan terbatasnya lebar badan jalan. Karena pengecoran, badan jalan hanya terbatas bagian yang dicor saja. Agak menyulitkan kendaraan untuk memutar sekali putar. Perlu beberapa percobaan yang pada akhirnya membuat kemacetan semakin lama ketika ada kendaraan yang sedang memutar.Solusi
Dari beberapa permasalahan diatas sebenarnya bisa upayakan beberapa solusi. Untuk masalah perparkiran memang cara paling masuk akal yaitu penyediaan lahan parkir yang memadai. Pengelola usaha diwajibkan menyediakan lahan parkir seperti toko moderen sejenis alfamart atau indomart dan sejenisnya. Adanya lahan parkir akan mengurangi pemakaian badan jalan untuk parkir. Pasar juga diharapkan menyediakan lahan parkir tersendiri. Selama ini diamati di depan pasar Bumiayu dan pasar PKL Kalierang memang cukup banyak kendaraan yang memarkir dibahu jalan. Entah atas ijin dinas terkait atau termasuk parkir liar. Akan tetapi memang sepatutnya ditertibkan atau dicari solusi yang bisa diterima semua pihak.Yang kedua yaitu permasalahan kendaraan yang memutar. Perkembangan ruas jalan di Bumiayu yang begitu saja dari jaman dahulu mulai tidak bisa mengakomodir pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak. Meskipun pada sekitar tahun 2005 dibangun jalan lingkar luar kota Bumiayu tapi ruas jalan di jalur kota tidak bertambah sama sekali. Sebagai kota yang sedang berkembang, memang sangat terasa ada yang kurang, yang biasanya ada di kota-kota dengan lalulintas ramai. Di Bumiayu tidak ada lajur jalan yang cukup lebar yang biasanya digunakan untuk memutar yang biasa terdapat dipertigaan atau perempatan. Biasa disebut bundaran, adalah salah satu cara agar kendaraan bisa memutar tanpa mengganggu arus lalulintas selain berfungsi sebagai tempat memutar kendaraan, beberapa bundaran juga menjadi hiasan dan ruang hijau sehingga mempercantik kota.
Penegakan aturan
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penegakan aturan dan undang-undang. Nantinya setelah semua infrastruktur sudah lengkap, harus ada penindakan bagi pelanggar aturan. Lampu lalu lintas bekerja dikawal oleh petugas berwenang yang menindak pelanggar. Jika tempat parkir resmi sudah tersedia, perlu ada himbauan bila perlu penindakan bagi pengguna jalan yang parkir sembarangan. Jika bundaran atau tempat yang memang diperuntukan untuk memutar sudah ada, perlu ada larangan untuk memutar disembarang tempat, terutama dijalur ramai pusat kota. Memang perlu keseriusan semua pihak terkait jika ingin mengatasi masalah lalulintas di perkotaan. Tidak hanya pengguna jalan, aparat serta pihak lain seperti pemerintah daerah dan pemilik usaha juga harus ikut andil. Atau jangan-jangan segala keruwetan di Bumiayu memang sengaja dipelihara? Pimen jare Rika?. /DE
Via
Bumiayu
Post a Comment